Imlas, kuingat 'tika kita berwang jalan2 dilarut kota
nonton film kocak dengar lelucon abang becak, tawamu bersih
dusta
bebas dari tumpu duka kemarin, sergapan ketakutan besok
tiba.
Hidup ini apa, diisi apa, sementara kalender sobek2 Juga?
Kau Imlas burungmadu kecil meratai bunga2
terbang cepat, pergi cepat, sarang menumpang, tiada apa
miliknya
tahu segala lambat cepat lalu semua, gugur2 lepas semua.
Begitu bila kapal berlayar tiada kau biarkan punya pangkalan
kerna gugur2 pula
tebingnya, gadis2 dan cinta mati usang pula.
Lari sepanjang hari diburu tenagagugur takut punya apa2
kenangan keparahan kehilangan membawa kehidup iseng2
tercita didasar hati kekosongan keguguran itu sendiri.
Kau tolak kesungguhan kesetiaan dalam lelucon bangun pagi
kau Imlas bisa mati muda juga ini bukan dusta.
W.S Rendra
dari Majalah Bulanan SENI no.1 tahun 1 Januari 1955